"Tak ada Subsidi BBM"
3 posters
Halaman 1 dari 1
"Tak ada Subsidi BBM"
Berikut adalah file presentasi “Tidak Ada Subsidi BBM!” yang berisi berbagai informasi keliru tentang BBM.
Sebagai contoh orang mengira Pemerintah menanggung rugi hingga Rp 123 trilyun per tahun jika harga BBM tidak naik. Padahal kenyataannya pemerintah dengan harga minyak Internasional mencapai US$ 125/barrel tetap untung Rp 165 trilyun per tahun jika manajemennya benar karena impor sebenarnya kurang dari 20% kebutuhan minyak kita. Sisanya bisa ditutupi dengan produksi dalam negeri.
Kemudian Pemerintah selalu menganggap rakyat Indonesia boros BBM. Berbagai iklan di televisi selalu menyuruh rakyat hemat. Kenyatannya pemakaian BBM di Indonesia menempati urutan 116 di bawah negara Afrika seperti Namibia dan Botswana.
Pemerintah sering mengatakan bahwa bensin kita paling murah. Kenyataannya di Venezuela bensin hanya Rp 460/liter dan harga Pertamax kita yang Rp 8.700/liter lebih mahal daripada harga bensin di AS (importir minyak terbesar) yang hanya Rp 8.464/liter. Padahal penghasilan rakyat AS sekitar US$ 37 ribu per tahun sementara Indonesia cuma US$ 810/tahun.
Bagi yang ingin download filenya silahkan klik:
http://www.mediafire.com/?m1bnwwyatmb
Untuk Tabel Simulasi Harga Minyak, anda bisa download di:
http://www.mediafire.com/?hdsdk4da0nw
Di situ anda akan paham bahwa seandainya harga minyak Internasional naik sampai US$ 200/barrel pun Indonesia tetap untung karena impor kurang dari 20% konsumsi BBM kita sementara untuk BBM produksi dalam negeri Indonesia untung lebih dari US$ 62/barrel.
Semoga file tersebut bermanfaat bagi bangsa Indonesia
Referensi:
Produksi minyak Indonesia 1,1 juta bph (2006) dan konsumsi 1,2 juta bph (2006) (dari Situs Pemerintah AS)
http://www.eia.doe.gov/emeu/cabs/Indonesia/Oil.html
Energy Information Administration
According to Oil & Gas Journal (OGJ), Indonesia had 4.3 billion barrels of proven oil reserves as of January 2007
During 2006, Indonesian oil production averaged 1.1 million barrels per day (bbl/d), of which 81 percent, or 894,000 bbl/d, was crude oil. Indonesia’s total oil production has dropped by 32 percent since 1996, as many of the country’s largest oil fields continue to decline in output. Indonesia’s current OPEC crude oil output quota is set at 1.45 million bbl/d, well above the country’s production capacity. During 2006, Indonesia’s oil consumption reached 1.2 million bbl/d, making it a slight net importer of oil for the year.
http://www.mail-archive.com/ekonomi-nasional@yahoogroups.com/msg06637.html
Kompas, Rabu, 24 Januari 2007
Cost Recovery Digelembungkan
Didi mengatakan praktek penggelembungan cost recovery tersebut menjadi salah satu penyebab tingginya biaya produksi minyak di Indonesia. “Biaya produksi minyak Indonesia per barrel mencapai 9 dollar AS per barrel. Bandingkan dengan di Malaysia yang hanya sekitar 3,7 dollar AS per barrel, atau di North Sea yang paling sulit pun juga hanya sekitar 3 dollar AS per barrel,” papar Didi.
Padahal, apabila biaya produksi minyak bisa diturunkan 1 dollar AS per barrel, sektor migas bisa menghemat 2,5 miliar dollar AS per tahun. Diakui Didi, pihaknya hanya bisa menyampaikan temuan ke BP Migas. Meskipun begitu, ia menjanjikan akan merekomendasikan proses ke pengadilan jika terbukti ada penggelembungan. Sementara Kepala BP Migas Kardaya Warnika menilai perbandingan cost recovery yang dilakukan BPKP tidak sebanding. “Kalau mau membandingkan, harus apple to apple, produksi dengan produksi,” kata Kardaya.
Menurutnya, biaya produksi minyak di Indonesia justru lebih murah. Biaya produksi di lapangan Chevron Pacific Indonesia hanya sekitar 1 dollar AS per barrel. (DOT)
http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0603/24/ekonomi/2536799.htm
Kompas, Jumat, 24 Maret 2006
Biaya Meningkat, Produksi Minyak Turun
Demikian hasil pengkajian peneliti LP3ES Pri Agung Rakhmanto yang dipaparkan di Jakarta, Kamis (23/3). Pada tahun 2002 cost recovery yang ditanggung pemerintah sebesar 3,418 miliar dollar AS, tahun 2003 naik menjadi 5,305 miliar dollar AS, dan tahun 2004 menjadi 5,558 miliar dollar AS. Adapun produksi minyak nasional tahun 2002 sebesar 1,252 juta barrel per hari, tahun 2003 turun menjadi 1,147 juta barrel per hari, dan tahun 2004 semakin turun dan tinggal 1,094 juta barrel per hari.
courtesy of http://id.wordpress.com/tag/info-indonesia/
Sebagai contoh orang mengira Pemerintah menanggung rugi hingga Rp 123 trilyun per tahun jika harga BBM tidak naik. Padahal kenyataannya pemerintah dengan harga minyak Internasional mencapai US$ 125/barrel tetap untung Rp 165 trilyun per tahun jika manajemennya benar karena impor sebenarnya kurang dari 20% kebutuhan minyak kita. Sisanya bisa ditutupi dengan produksi dalam negeri.
Kemudian Pemerintah selalu menganggap rakyat Indonesia boros BBM. Berbagai iklan di televisi selalu menyuruh rakyat hemat. Kenyatannya pemakaian BBM di Indonesia menempati urutan 116 di bawah negara Afrika seperti Namibia dan Botswana.
Pemerintah sering mengatakan bahwa bensin kita paling murah. Kenyataannya di Venezuela bensin hanya Rp 460/liter dan harga Pertamax kita yang Rp 8.700/liter lebih mahal daripada harga bensin di AS (importir minyak terbesar) yang hanya Rp 8.464/liter. Padahal penghasilan rakyat AS sekitar US$ 37 ribu per tahun sementara Indonesia cuma US$ 810/tahun.
Bagi yang ingin download filenya silahkan klik:
http://www.mediafire.com/?m1bnwwyatmb
Untuk Tabel Simulasi Harga Minyak, anda bisa download di:
http://www.mediafire.com/?hdsdk4da0nw
Di situ anda akan paham bahwa seandainya harga minyak Internasional naik sampai US$ 200/barrel pun Indonesia tetap untung karena impor kurang dari 20% konsumsi BBM kita sementara untuk BBM produksi dalam negeri Indonesia untung lebih dari US$ 62/barrel.
Semoga file tersebut bermanfaat bagi bangsa Indonesia
Referensi:
Produksi minyak Indonesia 1,1 juta bph (2006) dan konsumsi 1,2 juta bph (2006) (dari Situs Pemerintah AS)
http://www.eia.doe.gov/emeu/cabs/Indonesia/Oil.html
Energy Information Administration
According to Oil & Gas Journal (OGJ), Indonesia had 4.3 billion barrels of proven oil reserves as of January 2007
During 2006, Indonesian oil production averaged 1.1 million barrels per day (bbl/d), of which 81 percent, or 894,000 bbl/d, was crude oil. Indonesia’s total oil production has dropped by 32 percent since 1996, as many of the country’s largest oil fields continue to decline in output. Indonesia’s current OPEC crude oil output quota is set at 1.45 million bbl/d, well above the country’s production capacity. During 2006, Indonesia’s oil consumption reached 1.2 million bbl/d, making it a slight net importer of oil for the year.
http://www.mail-archive.com/ekonomi-nasional@yahoogroups.com/msg06637.html
Kompas, Rabu, 24 Januari 2007
Cost Recovery Digelembungkan
Didi mengatakan praktek penggelembungan cost recovery tersebut menjadi salah satu penyebab tingginya biaya produksi minyak di Indonesia. “Biaya produksi minyak Indonesia per barrel mencapai 9 dollar AS per barrel. Bandingkan dengan di Malaysia yang hanya sekitar 3,7 dollar AS per barrel, atau di North Sea yang paling sulit pun juga hanya sekitar 3 dollar AS per barrel,” papar Didi.
Padahal, apabila biaya produksi minyak bisa diturunkan 1 dollar AS per barrel, sektor migas bisa menghemat 2,5 miliar dollar AS per tahun. Diakui Didi, pihaknya hanya bisa menyampaikan temuan ke BP Migas. Meskipun begitu, ia menjanjikan akan merekomendasikan proses ke pengadilan jika terbukti ada penggelembungan. Sementara Kepala BP Migas Kardaya Warnika menilai perbandingan cost recovery yang dilakukan BPKP tidak sebanding. “Kalau mau membandingkan, harus apple to apple, produksi dengan produksi,” kata Kardaya.
Menurutnya, biaya produksi minyak di Indonesia justru lebih murah. Biaya produksi di lapangan Chevron Pacific Indonesia hanya sekitar 1 dollar AS per barrel. (DOT)
http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0603/24/ekonomi/2536799.htm
Kompas, Jumat, 24 Maret 2006
Biaya Meningkat, Produksi Minyak Turun
Demikian hasil pengkajian peneliti LP3ES Pri Agung Rakhmanto yang dipaparkan di Jakarta, Kamis (23/3). Pada tahun 2002 cost recovery yang ditanggung pemerintah sebesar 3,418 miliar dollar AS, tahun 2003 naik menjadi 5,305 miliar dollar AS, dan tahun 2004 menjadi 5,558 miliar dollar AS. Adapun produksi minyak nasional tahun 2002 sebesar 1,252 juta barrel per hari, tahun 2003 turun menjadi 1,147 juta barrel per hari, dan tahun 2004 semakin turun dan tinggal 1,094 juta barrel per hari.
courtesy of http://id.wordpress.com/tag/info-indonesia/
DooM- Centurion Lover
- Jumlah posting : 367
Age : 34
Location : Somewhere around world...
I Said : Hmm...I'm just a ordinary guy. No more no less.
Registration date : 11.01.08
Re: "Tak ada Subsidi BBM"
Hmm.....
Itu perhitungan bisa dipercaya ngak????
Sebenernya gw juga bingung neh....
Indonesia kan termasuk pengekspor minyak tp kok impor juga dari luar???...
Mendingan ngak usah ekspor aja kan , jd bs buat dalam negeri..
Selain itu kalo pemerintah bilang kita boros, harusnya dipikirin lagi donk tuh....
Contoh aja Palembang..
Jalan yg pendek dibuat jadi panjang n muter" gimana ngak boros..
Jd salah sapa coba???
Lagi pula menurut gw, pemerintah terlalu malas bekerja...
Selama ini impor selalu melalui trader..
Padahal bila di beli langsung, harga dapat ditekan..
Itu perhitungan bisa dipercaya ngak????
Sebenernya gw juga bingung neh....
Indonesia kan termasuk pengekspor minyak tp kok impor juga dari luar???...
Mendingan ngak usah ekspor aja kan , jd bs buat dalam negeri..
Selain itu kalo pemerintah bilang kita boros, harusnya dipikirin lagi donk tuh....
Contoh aja Palembang..
Jalan yg pendek dibuat jadi panjang n muter" gimana ngak boros..
Jd salah sapa coba???
Lagi pula menurut gw, pemerintah terlalu malas bekerja...
Selama ini impor selalu melalui trader..
Padahal bila di beli langsung, harga dapat ditekan..
Lucifer- Centurion Lover
- Jumlah posting : 312
Age : 34
Location : Palembang
I Said : Elen Sila Lumenn' Omentielvo
Registration date : 11.01.08
Re: "Tak ada Subsidi BBM"
Betul..
kalo buat keperluan komoditi ekspor, mending ekspor barang2 non migas kayak beras..
tapi..
beras kita kan juga impor, kan?
gimana dengan gula pasir?
sama2 diimpor juga..
SERBA DILEMATIS!
kalo buat keperluan komoditi ekspor, mending ekspor barang2 non migas kayak beras..
tapi..
beras kita kan juga impor, kan?
gimana dengan gula pasir?
sama2 diimpor juga..
SERBA DILEMATIS!
L-Lawliet- Centurion Lover
- Jumlah posting : 320
Age : 33
Location : Somewhere in this world
I Said : My might cannot be matched!
Registration date : 23.01.08
Re: "Tak ada Subsidi BBM"
Yah Indonesia kan tergolong negara boros..
Sudah jelas ada petani lokal tetapi masih impor...
Kalo alasannya kurang, yah adakan penyuluhan donk...
Perbaikin lah sistem pertanian, bantuan pupuk juga bisa...
Tapi yah dasar ngak mau repot impor aja
Sudah jelas ada petani lokal tetapi masih impor...
Kalo alasannya kurang, yah adakan penyuluhan donk...
Perbaikin lah sistem pertanian, bantuan pupuk juga bisa...
Tapi yah dasar ngak mau repot impor aja
Lucifer- Centurion Lover
- Jumlah posting : 312
Age : 34
Location : Palembang
I Said : Elen Sila Lumenn' Omentielvo
Registration date : 11.01.08
Re: "Tak ada Subsidi BBM"
tul, BOROS!
yang diincer cuma devisa..
barang di negara sendiri masih kurang, malah di-ekspor trus dibeli lagi dari negara lain dengan harga pasar, dan DIJUAL lagi ke masyarakat dengan harga subsidi.
Jelas kerugian dan kemubaziran yang besar, dong?
yang diincer cuma devisa..
barang di negara sendiri masih kurang, malah di-ekspor trus dibeli lagi dari negara lain dengan harga pasar, dan DIJUAL lagi ke masyarakat dengan harga subsidi.
Jelas kerugian dan kemubaziran yang besar, dong?
L-Lawliet- Centurion Lover
- Jumlah posting : 320
Age : 33
Location : Somewhere in this world
I Said : My might cannot be matched!
Registration date : 23.01.08
Re: "Tak ada Subsidi BBM"
sebenernya sih kalo menurut pendapat aq pribadi...
itu sah2 aja selama prosesnya putus sampai di ekspor, dengan kata lain ngga di beli balik dari luar negeri, seperti pada kasus2 sebelumnya...
dan kedua hasil yang di dapat bener2 di gunakan untuk membayar utang negara yang ngga bisa di bayangin seberapa banyaknya ...
itu sah2 aja selama prosesnya putus sampai di ekspor, dengan kata lain ngga di beli balik dari luar negeri, seperti pada kasus2 sebelumnya...
dan kedua hasil yang di dapat bener2 di gunakan untuk membayar utang negara yang ngga bisa di bayangin seberapa banyaknya ...
DooM- Centurion Lover
- Jumlah posting : 367
Age : 34
Location : Somewhere around world...
I Said : Hmm...I'm just a ordinary guy. No more no less.
Registration date : 11.01.08
Similar topics
» "KUATIR DENGAN UANG"
» "Love On The Road"
» "Kasus Pembunuhan"
» "Punya Imajinasi"
» "Life of Supermodels"
» "Love On The Road"
» "Kasus Pembunuhan"
» "Punya Imajinasi"
» "Life of Supermodels"
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|